HIPOTERMIA PADA BAYI BARU LAHIR
A. Pengertian Hipotermia
pada Bayi Baru Lahir
Hipotermia
adalah suatu keadaan dimana bayi dengan suhu tubuh kurang dari 36,5°C dengan
cara pengukuran pada ketiak, dapat disebabkan terpajan lingkungan yang dingin
atau bayi mungkin basah atau diberi baju yang tidak sesuai dengan usia dan
ukurannya (WHO, 2008).
Suhu
normal bayi baru lahir berkisar 36,5°C-37,5°C (suhu ketiak). Gejala awal
hipotermia apabila suhu < 36°C atau kedua kaki dan tangan teraba dingin
(Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Pada
saat lahir, faktor yang berperan dalam kehilangan panas bayi baru lahir
meliputi area permukaan tubuh yang luas, berbagai tingkat insulasi lemak
subkutan, dan derajat fleksi otot. Bayi cukup bulan dengan berat badan lahir
tinggi dan fleksi otot yang baik memiliki perlindungan alami terbaik terhadap
kehilangan panas. Namun, kemampuan bayi baru lahir tidak stabil dalam
mengendalikan suhu secara adekuat sampai dua hari setelah lahir, bahkan jika
bayi lahir cukup bulan dan sehat (Helen Varney, dkk, 2008).
B. Mekanisme Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir
Menurut JNPK-KR (2007) bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara-cara berikut :
1. Evaporasi : Karena penguapan cairan yang melekat pada kulit
Contoh : Air ketuban pada tubuh bayi baru lahir, tidak cepat dikeringkan
2. Konduksi : Kontak langsung tubuh bayi dengan permukaan yang dingin
Contoh : Meja, tempat tidur atau pakaian bayi yang basah tidak cepat diganti
3. Konveksi : Bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin
Contoh : Aliran udara dari kipas angin, ventilasi atau pendingin ruangan
4. Radiasi : Bayi ditempatkan didekat benda yang mempunyai suhu lebih rendah
Contoh : Timbangan dingin atau kain basah yang berada didekat tubuh bayi
C. Penilaian Hipotermia pada Bayi Baru Lahir
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2006)
penilaian hipotermia pada bayi baru lahir dibedakan atas gejala umum
hipotermia dan tanda-tanda hipotermia untuk fase sedang, barat dan stadium
lanjut yaitu :
Gejala
hipotermia bayi baru lahir
1.
Bayi tidak mau minum/menetek
2.
Bayi tampak lesu atau mengantuk saja
3.
Tubuh bayi teraba dingin
4.
Dalam keadaan berat, denyut jantung
bayi menurun dan sklerema.
Tanda-tanda
hipotermia sedang (stres dingin/cold
stress)
1.
Suhu aksila 32°C-36°C
2.
Aktifitas berkurang, letargis
3.
Tangisan lemah
4.
Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata)
5.
Kemampuan menghisap lemah
6.
Seluruh tubuh teraba dingin
Tanda-tanda
hipotermia berat (cedera dingin/cold
injury)
1.
Suhu aksila < 32°C
2.
Bibir dan kuku kebiruan
3.
Pernafasan lambat
4.
Pernafasan tidak teratur
5.
Bunyi jantung lambat
6.
mungkin dapat timbul hipoglikemi dan
asidosis metabolik
Tanda-tanda
stadium lanjut hipotermia
1.
Muka, ujung kaki dan tangan berwarna
merah terang
2.
Bagian tubuh lainnya pucat
3.
Kulit mengeras merah dan timbul
edema terutama pada punggung, kaki dan tangan (sklerema)
D. Penanganan
Hipotermia pada Bayi
Baru Lahir
Menurut Sarwono Prawirohardjo (2006) penanganan hipotermia pada bayi baru
lahir antara lain :
1.
Bayi yang
mengalami hipotermia biasanya mudah sekali meninggal. Tindakan yang harus
dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau melalui
penyinaran lampu.
2.
Cara lain
yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang adalah
menghangatkan tubuh bayi melalui panas tubuh ibu. Bayi diletakkan telungkup di
dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. Untuk menjaga agar
bayi tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada didalam satu pakaian (metoda kanguru). Sebaiknya ibu
menggunakan pakaian longgar berkancing depan.
3.
Bila tubuh
bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika terlebih
dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Lakukan berulang kali
sampai tubuh bayi hangat.
4.
Biasanya
bayi hipotermia menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-sedikit
sesering mungkin. Bila bayi tidak bisa menghisap, diberi infus glukosa 10%
sebanyak 60-80 ml/kg per hari.
Referensi
Helen Varney, Jan M. Kriebs, dan Carolyn L. Gegor.
2008. Varney’s Midwifery, 4 ͭ ͪ ed “.
Jakarta : EGC
JNPK-KR/POGI dan JHPIEGO Corporation. 2007. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Buku
Panduan Peserta. Jakarta : JNPK
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta : YBP-SP
WHO. 2008. Buku
Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir : Panduan Untuk Dokter, Perawat, &
Bidan. Jakarta : EGC
Download Power Point
Download SAP Hipotermia BBL